50 Faktor yang Mempengaruhi Ranking Website di Google – Beberapa pemain SEO menunjukkan pendapat yg kontroversi, ada yg terbukti, serta ada juga yg hanya spekulasi. Menurut suatu postingan yg dimuat di website Backlinko.com, inilah 200 faktor yg menghipnotis ranking website di Google.
Berikut ini 50 Faktor yang Mempengaruhi Ranking Website di Google :
A. Domain Factors
1. Umur Domain; Pada suatu video yg dihadirkan oleh Matt Cutts (head spam of Google) disebutkan bahwa usia domain berpengaruh dalam penentuan ranking website di Google, tapi pengaruhnya tak terlalu besar.
“The difference between a domain that’s six months old verses one year old is really not that big at all.” ~ Matt Cutts
2. Kata Kunci Muncul di Top Level Domain; Pengaruhnya tak terlalu besar semacam yg terjadi pada SEO di masa lalu, melainkan keywords di dalam domain akan menunjukkan sinyal bahwa suatu domain relevan dengan kata kunci tersebut. Saat ini tetap tak sedikit yg memakai keywords dalam domain mereka.
3. Kata Kunci Berada Pada Kata Pertama Dalam Domain; Seperti yg sempat disebutkan dalam postingan SEO MOZ, domain yg memuat kata kunci pada kata pertama dalam domain mempunyai keunggulan dari segi SEO dibandingkan dengan domain yg tak tersedia kata kunci pada root domainnya alias meletakkan keyword di tengah/ akhir domain.
4. Rentang Pendaftaran Domain di Registrar; Biasanya domain yg punya value akan didaftarkan dalam rentang waktu yg lumayan panjang, umpama 3 – 5 tahun sekaligus. Tidak semacam domain untuk website doorway yg biasanya didaftarkan tak lebih dari satu tahun saja.
“Valuable (legitimate) domains are often paid for several years in advance, while doorway (illegitimate) domains rarely are used for more than a year. Therefore, the date when a domain expires in the future can be used as a factor in predicting the legitimacy of a domain”. ~ Google’s Patent
5. Kata Kunci Pada Nama Subdomain; Berdasarkan Moz panel, kata kunci yg tersedia pada subdomain akan berpengaruh pada SEO suatu website, umpama subdomain keyword.maxmanroec.com.
6. Sejarah Kepemilikan Domain; Sejarah kepemilikan suatu domain mampu berpengaruh pada SEO.
Beberapa website untuk memeriksa kepemilikan situs, semacam Who.is akan menunjukkan info kepemilikan suatu domain ke Google serta Google mampu saja me-reset history alias sejarah domain tersebut, umpama meniadakan backlink yg sempat merujuk ke domain tersebut.
7. Exact Match Domain (EMD); Beberapa waktu yg lalu pihak Google menunjukkan penalty pada website dengan domain EMD, melainkan ini hanya berlaku pada website yg kualitasnya buruk. Jika Kalian membangun website yg berkualitas baik dengan konten yg bermanfaat, EMD tetap akan menunjukkan keuntungan dari segi SEO.
8. Private vs Public WhoIs; WhoIs yg disetting Private merupakan suatu indikasi bahwa ada sesuatu yg “disembunyikan”. Menurut Matt Cutts mengaktifkan private WhoIs tak otomatis berakibat kurang baik pada website. Tapi ini mampu berpengaruh pada ‘Trust’ customer ataupun search engine sendiri pada suatu website.
“…When I checked the whois on them, they all had “whois privacy protection service” on them. That’s relatively unusual. …Having whois privacy turned on isn’t automatically bad, but once you get several of these factors all together, you’re often talking about a very different type of webmaster than the fellow who just has a single site or so.” ~ Matt Cutts
9. Nama Pemilik Domain Terkena Penalty: Google mampu mengenal nama pemilik suatu website dengan bantuan WhoIs (atau mungkin dengan aplikasi mereka sendiri). Nah apabila Google mengidentifikasi seseorang merupakan SPAMMER, ini mampu mengakibatkan nama pemilik domain tersebut terkena penalty, pastinya seusai Google melakukan penelitian pada berbagai domain yg dimiliki oleh nama tersebut.
10. Country TLD Extension; Memiliki domain dengan ekstensi negara tertentu, umpama .co.id, .us, .it, akan menolong meningkatkan ranking website tersebut di negara tertentu, tapi akan membatasi performa website tersebut untuk ranking dengan cara global.
B. Page-Level Factor
11. Kata Kunci di Title Tag; Selain konten, Title Tag alias judul halaman website merupakan salah satu faktor yg sangat penting dalam SEO. Title tag mampu berpengaruh besar pada kekuatan SEO suatu halaman website.
12. Titel Tag dimulai dengan Kata Kunci; Menurut data yg ditunjukkan oleh Moz, Title Tag yg dimulai dengan kata kunci yg dibidik cenderung menunjukkan yg akan terjadi lebih baik daripada judul dengan kata kunci di akhir Title Tag.
13. Kata kunci dalam Tag Description; Deskripsi halaman website yg mengandung kata kunci merupakan relevansi lain yg butuh kita perhatikan. Memang tak terlalu tak sedikit menunjukkan pengaruh, tapi akan membikin perbedaan yg lebih baik.
14. Penambahan Kata kunci pada H1 Tag: tag H1 merupakan “Title tag kedua” yg akan menolong menunjukkan sinyal terhadap Google bahwa suatu halaman website relevan dengan topik tertentu.
15. Kata Kunci Digunakan dalam Dokumen: Menambahkan kata kunci pada setiap dokumen di dalam halaman website juga akan menunjukkan sinyal bahwa dokumen tersebut relevan dengan keywords tertentu. Misalnya menambahkan kata kunci pada foto alias file Pdf di dalam halaman website.
16. Konten yg Panjang; Artikel konten dengan jumlah kata yg lebih tak sedikit serta luas lebih disarankan dibandingkan dengan postingan dangkal yg pendek. Menurut SERPIQ, konten yg panjang serta dalam lebih diuntungkan dalam SERP Google.
17. Kerapatan Keywords; Kerapatan kata kunci tetap diperhitungkan oleh Google dalam menentukan relevansi suatu halaman terhadap suatu topik. Namun jangan menggunakannya berlebihan sebab justru mampu merusak SEO halaman website Anda.
18. Laten Semantic Indexing Keywords dalam Konten (LSI); Hingga kini LSI keywords tetap punya peranan dalam SEO. LSI keywords menolong search engine dalam mengenali keywords yg mempunyai makna lebih dari satu, umpama buah Apple vs perusahaan Apple.
19. LSI Keyword dalam Title serta Description Tags; Sama halnya semacam pada konten halaman Web, LSI keyword pada Title serta Description Tags mampu menolong Google membedakan keywords yg mempunyai sinonim. Ini juga bertindak sebagai sinyal relevansi.
20. Kecepatan Loading Halaman Web via HTML; Mesin pencari Google serta Bing memakai kecepatan loading halaman website sebagai salah satu faktor penentuan peringkat suatu halaman. Spider mesin pencari mampu mengestimasi berapa kecepatan suatu website berdasarkan kode halaman website serta juga besar file di website tersebut.
21. Duplikat Konten; Konten yg identik alias hanya dimodifikasi sedikit saja mampu menunjukkan akibat negatif pada suatu website di mesin pencari.
22. Rel = Canonical: Gunakan tag ini dengan tutorial yg benar. Penggunaan tag ini akan menolong mencegah Google berpendapat ada duplikat konten pada suatu website. Baca lebih lanjut di SINI.
23 Kecepatan Halaman di Chrome; Google juga mampu memakai data dari para pemakai browser Google Chrome untuk memperoleh data mengenai kecepatan loading suatu website, penggunaan CDN, serta kecepatan web yg terkait dengan non HTML lainnya.
24. Optimasi Gambar; Dengan menambahkan keyword pada Alt, judul, deskripsi pada gambar, jadi ini akan mengirim sinyal ke mesin pencari bahwa foto tersebut relevan untuk kata kunci tertentu.
25. Recency of Content Updates; Update Google Caffein menyukai konten yg rutin uptodate, khususnya untuk konten kabar yg terakhir serta tak sedikit dicari. Google biasanya menampilkan tanggal update terakhir pada suatu halaman website tertentu.
26. Besaran Update Konten; Besarnya suntingan serta perubahan pada suatu halaman website merupakan salah satu faktor penting. Menambahkan alias menghilangkan tahap tertentu dari halaman website lebih berpengaruh ketimbang hanya mengganti berbagai kata alias kalimat saja.
27. History Update Halaman: Google juga mempertimbangkan kesejukan konten dalam suatu website. Seberapa tak jarang website tersebut diupdate dari waktu ke waktu, apakah setiap hari, minggu, bulan, alias setiap tahun?
28. Keyword Prominence; Menambahkan kata kunci pada 100 kata pertama di awal paragraf akan menjadi sinyal kuat bahwa konten tersebut relevan dengan topik tertentu.
29. Kata kunci dalam H2 & H3; Memasukkan kata kunci yg relevan pada subheading H2 alias H3 mampu menjadi sinyal tambahan bahwa konten relevan untuk topik tertentu.
30. Keyword Word Order; Pencarian dengan kata kunci exacth match yg tersedia di dalam konten biasanya lebih baik dibanding memakai kata kunci yg agak berbeda. Misalnya user mengetikkan kata kunci “Strategi jitu membangun backlink”, halaman web yg teroptimasi dengan kata kunci “Strategi jitu membangun backlink” akan lebih baik rankingnya dibandingkan dengan halaman yg teroptimasi dengan keyword “Membangun backlink dengan taktik jitu”. Itulah sebabnya mengapa riset kata kunci sangat penting.
31. Kualitas Outbound link: Memberikan link ke Authority site yg topiknya relevan dianggap mampu meningkatkan trust Google terhadap suatu website.
32. Outbound link Theme; Menurut Moz, mesin pencari semacam Google mampu berpendapat website Kalian relevan dengan website yg Kalian berbagi link. Misalnya, website Kalian mengenai internet marketing lalu menunjukkan link ke website yg isinya mengenai furniture, ini mampu saja menunjukkan sinyal ke Google bahwa website Kalian mengenai Furnitur bukan tentan internet marketing.
33. Grammar & Spelling; Tata bahasa serta ejaan nyatanya juga masuk dalam perhitungan dalam penentuan ranking di Google. Sebaiknya gunakan rutin tata bahasa serta ejaan yg baku untu konten website Anda.
34. Konten Sindikasi; Apakah konten di blog/ website Kalian unik/ original? Jika konten Kalian bersumber dari yg akan terjadi scraping alias disalin dari halaman website lain yg telah terindeks di Google, mampu dipastikan konten Kalian tak akan memperoleh posisi yg baik di mesin pencari.
35. Konten Tambahan yanng Bermanfaat; Menurut Google Rater Guidelines, konten tambahan yg berguna merupakan indikator nilai suatu halaman website. Misalnya tools pengkonversi mata uang, kalkulator bunga kredit serta resep yg interaktif.
36. Jumlah Outbound Link: Terlalu tak sedikit OBL dengan rel dofollow mampu mengakibatkan ‘KEBOCORAN’ Page Rank, serta ini mampu merusak posisi halaman website di SERP Google.
37. Multimedia; Menambahkan gambar, video serta elemen multimedia lainnya mampu meningkatkan nilai konten.
38. Jumlah Internal Link ke Halaman Tertentu; Jumlah internal links ke salah satu halaman di dalam website Kalian menunjukkan bahwa halaman itu penting serta tetap berafiliasi topiknya.
39. Kualitas Internal Link Menuju Halaman Tertentu: Internal link dari halaman yg mempunyai otoritas pada suatu domain mempunyai efek lebih kuat dari halaman tanpa alias PR rendah.
40. Broken Link: Jangan biarkan ada broken link di website Anda. Terlalu tak sedikit broken link merupakan salah satu tanda bahwa website tersebut diabaikan. Google Rater Guidelines Document memakai broken link sebagai salah satu indikator dalam menilai nilai suatu website.
41. Reading Level; Google mampu memperkirakan tingkat kemudahan menyimak suatu konten dalam halaman website. Tapi tetap tak sedikit perdebatan mengenai apa yg mereka perbuat pada info tersebut.
Beberapa orang-orang berkata konten yg mudah dibaca visitor (basic level) mampu menolong SEO sebab lebih luar biasa dibaca. Menurut Linchpin SEO, reading level salah satu faktor yg membedakan antara web berkualitas dengan pabrik konten.
42. Link Afiliasi: Memasukkan link Afiliasi di halaman website tak akan menyakiti peringkat website Kalian di SERP. Jika link Affiliasi agak tak sedikit di dalam website, algoritma Google mungkin akan memperhatikan nilai website Kalian dari segi yg lain untuk memastikan bahwa website Kalian bukanlah website abal-abal.
43. Kesalahan HTML / validasi W3C; Banyaknya kesalah HTML alias coding yg ceroboh merupakan tanda bahwa nilai website tersebut tak diperhatikan. Walaupun tetap pro serta kontra, tak sedikit pelaku SEO yg berkata bahwa validasi W3C merupakan salah satu sinyal penting dalam SEO.
44. Domain Authority Website; Halaman website yg mempunyai domain authority yg tinggi akan mendapat prioritas di SERP Google dibandingkan dengan website yg domain authority nya rendah.
45. PageRank website; Walaupun bukan acuan, tapi umumnya halaman website yg mempunyai PR tinggi cenderung memperoleh ranking yg lebih baik di SERP Google dibanding halaman website yg PR nya rendah.
46. ??Panjang URL Halaman Website; Menurut catatan di Search Engine Journal, website dengan URL yg panjang tak lebih baik rankingnya di mesin pencari.
47. URL Path; Halaman posts alias pages yg dekat ke homepage cenderung memperoleh peningkatan otoritas.
48. Human Editors; Meskipun belum ada konfirmasi dari Google mengenai faktor ini, pihak Google telah mengajukan paten untuk suatu sistem yg memungkinan Human Editors menghipnotis SERP Google.
49. Halaman Kategori; Halaman kategori merupakan salah satu sinyal relevansi antar konten. Halaman yg menjadi tahap dari kategori terkait akan memperoleh peningkatan relevansi dibandingkan dengan halaman lain yg berada pada kategori yg tak berafiliasi alias tak lebih terkait.
50. WordPress Tags: Tag merupakan sinyal relevansi pada website WordPress yg lebih spesifik. Menurut Yoast.com, satu-satunya tutorial meningkatkan SEO website Kalian merupakan dengan menghubungkan satu konten dengan konten lain, serta lebih khusus lagi sekelompok posting yg tetap terkait satu sama lain yg dibangun dalam tags (menandai).
Dan itulah 50 Faktor yang Mempengaruhi Ranking Website di Google. Terimakasih.
50 Faktor yang Mempengaruhi Ranking Website di Google
mantap